Sumber foto: https://poskota.id |
Koruptor - Diawal tahun 2020 rakyat Indonesia diberi berbagai macam cobaan, dari sederet harga fasilitas hidup dari pemerintah yang naik, bencana alam yang terjadi dibeberapa daerah, sampai kasus korupi yang kian menjamur dibeberapa instansi negeri ini. Ditambah pada kasus mengkambing-hitamkan kata Negara Khilafah yang terus digoreng, sampai yang menggorengnya gosong sendiri karena tidak mempan dan basi untuk dijual.
Belum sembuh luka dan kerugian banjir Jakarta dan Jawa Barat, secepat itu pula kasus korupsi terungkap di awal tahun 2020. Satu menyalahkan yang lain, lalu mencari pembenaran buta akan kesalahan. Padahal mereka-mereka juga secara berjamaah mencuri di rumah sendiri. Rumah ibunya rakyat Indonesia, yaitu rumah Ibu Pertiwi yang katanya konon kita cintai.
Salah satu bisul kasus Indonesia itu adalah korupsi. Mereka yang menduduki jabatan selalu merasa kurang lalu mencari peluang untuk mendapatkan uang dengan jalan terlarang. Yah, apa boleh dikata, korupsi itu bagi sebagian orang enak karena dapat banyak duit tanpa kerja keras. Sampai adanya anggapan korupsi itu wajar saja dilakukan karena merupakan jalan lain dalam mencari rejeki. Lalu masih banyak tanggapan lagi yang membuat kita pusing, dan dibodohkan oleh konyolnya pernyataan.
Sumber foto: https://poskota.id |
Terbayang tidak kamu, andai koruptor itu dijadikan pagar betis menghalau gangguan kedaulatan negara. Biar mereka faham jika banyak rakyat yang sengsara karena ulahnya. Tinggal berangkatkan ke Natuna, suruh berjajar di kapal nelayan sambil pegang senjata lalu maju menghalau tentara cina yang mengacau di Natuna.
Mereka berkoar nyaring menolak korupsi, tapi mereka juga menjadi maling dirumah sendiri. Mereka tidak berpikir lagi banyaknya saudara yang kelaparan. Mereka tidak pernah peduli saudara yang terus menangis dan lelah ketika memungut sesuap nasi sisa dari kaum kaya. Mereka menutup kuping dan membutakan mata jika melihat saudara tertimpa bencana. Mereka pura-pura tidur jika saudaranya tertindas ketidak-adilan dan berada dibawah tekanan senjata. Itulah mereka yang berhati baja namun tuli dan buta.
Terus terang saya pandang koruptor itu luar biasa. Artinya diluar kebiasaan kita yang kerjanya terlalu keras untuk sesuap nasi. Mereka bekerja diluar kebiasaan dan selalu merasa jujur dalam setiap keadaan. Sementara kita berkata benar saja susah. Mereka terlalu luar biasa dan teramat sangat mencintai ibu pertiwi sampai salah mengartikan cinta itu sendiri.
Sumber foto: https://www.kompasiana.com |
Hebatnya lagi para koruptor itu merasa sudah jadi pejuang dinegeri ini. Sementara rakyat jelata, dipandang tidak mempunyai arti apa-apa dan dianggap hanya numpang hidup saja. Walau kita menyumbang sedikit sekali dari hasil keringat kita untuk negeri ini, toh kita bukan apa-apa dan tidak akan dianggap juga. Itu fakta menyakitkan yang harus kita terima. Padahal kita juga anaknya Ibu Pertiwi yang seharusnya mempunyai hak sama.
Pada sisi lain. kaum kepanasan dan brutalis, selalu saja menyalahkan akan adanya negara khilafah. Mereka menamakan diri kaum kebenaran, yaitu sautu kaum yang tanpa sadar selalu merasa benar dibawah ketiak penguasa. Suatu kaum liberalis yang bersenjatakan kata radikal dan mencap saudara seagamanya sendiri. Merekalah kaum brutal, mereka juga yang menjual opini basi mengenai negara khilafah untuk menutupi kasus mega korupsi di negeri yang katanya kita cintai ini.
Pada sisi lain opini liar saya sebagai orang tongkrongan yang otaknya pas-pasan (sering disebut gak punya otak), bagaimanapun koruptor itu sudah mengajarkan kita tentang perjuangan. Mereka juga berjuang, namun berbeda jalan. Saya yakin tidak ada orang yang ingin jadi pencuri, kecuali orang yang culas dibawah tekanan politik yang semakin pedas.
Inilah kado terindah dari para koruptor. Diawal tahun 2020 ini bukan seberapa banyak uang yang mereka curi. Hanya saja, para koruptor itu tidak pernah menganggap kalau kita ada dan tidak berarti apa-apa. Itulah kenyataan yang harus kita terima dari kado terindah diawal tahun 2020 ini.
Namun ingat... bagaimanpun kaum efek konsleting akan selalu bicara, "mereka juga Indonesia, mereka juga anaknya Ibu Pertiwi, Mereka juga Manusia, lalu banyak lagi kata mereka juga.....". Sadari saja kalau kita dihadiahi maling yang menjadi bisul di pantat kita.
Traktir Mbah Dinan kopi klik di sini
atau mau beli alat musik Kalimantan?
LIHAT ALAT MUSIK DAYAK
Hubungi Admin: 0811 5686 886.
atau mau beli alat musik Kalimantan?
LIHAT ALAT MUSIK DAYAK
Hubungi Admin: 0811 5686 886.
Kategori :
budaya,
global,
- Kado Indah dari Koruptor - - Powered by Blogger. Jika ingin menyebarluaskan atau mengcopy paste artikel Kado Indah dari Koruptor, harap menyertakan link artikel ini sebagai sumbernya. Terima kasih.