Estetika Musik Dayak Skip to main content

Estetika Musik Dayak

Estetika Musik Dayak
Berbicara mengenai nilai estetis, maka setiap karya seni, apa pun jenisnya mengandung tiga aspek mendasar yakni: (a) Wujud (apperance); (b) bobot (content, substance); dan (c) Penampilan (presentation) (A.A. Made Djelantik, 1980:14). Sebuah karya seni dapat diamati secara intelektual atau bagaimana bahan-bahan itu tersusun, sehingga secara emosional dapat dipahami perasaan yang diekspresikan.  Begitu juga dengan musik Dayak sebagai karya seni juga mengandung aspek wujud berupa perpaduan unsur-unsur seni.

Musik Dayak mempunyai struktur yang membentuk kualitas musik menjadi suatu yang bernilai dan dapat dinikmati keindahannya. Struktur tersebut tidak terlepas dari latar belakang budaya, sehingga sebuah musik meskipun mengacu pada unsur-unsur musikalitas dan nilai-nilai estetis pada akhirnya akan membentuk sebuah karakter dan ciri khas tersendiri sesuai dengan budaya yang melingkupinya.

Elemen-elemen dasar seperti ritme dalam musik Dayak merupakan gerak kehidupan alam dengan ukuran beat tertentu (meter) dan dengan kecepatan tertentu (speed). Sedangkan melodi yang digunakan ibarat alur kehidupan yang dijalani masyarakatnya. Dinamika ibarat intensitas kehidupan manusia yang berhubungan dengan konsepsi religius dan adat istiadat. Selanjutnya harmoni dalam musik Dayak merupakan penggabungan konsep hidup yang mengacu pada keserasian hubungan masyarakat dengan lingkungan, para leluhur, makhluk halus, dan Jubata. Melalui penggabungan elemen-elemen tersebut, musik Dayak menjadi sebuah musik yang mempunyai citra keindahan sesuai dengan karakter budayanya.

Karakteristik musik Dayak yang mengandung nilai estetis, karena keindahan itu tidak terlepas dari aspek pendukungnya, seperti bobot (isi) mencakup ide (gagasan), simbol, atau pesan yang disajikan, termasuk pula unsur-unsur musikalitasnya. Ide biasanya menjadi tema sentral, sedangkan aspek penampilan adalah keserasian perilaku antara ide dan bentuk yang dikemas dalam suatu penyajian (penampilan) estetis. Keseluruhan faktor dan elemen tersebut merupakan faktor penentu kualitas dari musik Dayak, sehingga musik tersebut dapat dinikmati sebagai sebuah produk keindahan sekaligus sebagai ciri khas budaya lokal.

Penyajian musik Dayak mengungkapkan nilai-nilai simbolis maupun estetis melalui konsepsi yang tersusun. Konsepsi musikal ini terbentuk dari perilaku masyarakat terhadap musik tersebut. Termasuk juga pola pikir masyarakat yang lambat laun akan melekat dalam musik mereka. 

Apabila suatu karya seni mampu memukau penonton berarti karya itu telah menunjukkan kemantapan nilai estetis yang menyebabkan orang terpesona. Di dalamnya terdapat unsur-unsur pokok keindahan sebuah objek estetis atau sebuah seni. Objek yang ditinjau mempunyai dua syarat, yaitu: (1) Distinctness (kekhususan), yaitu pertimbangan estetis harus dipisahkan dengan jelas dari ha-hal lain yang tidak ikut dinilai. Sebagai contoh menilai keindahan musik Dayak harus dipisahkan dari penilaian pemainnya yang tua, atau penyanyi yang bagus harus dipisahkan dari wajahnya yang cantik; dan (2) Perceptibility (dapat dipersepsi), yaitu objek estetis yang dinilai adalah objek yang dapat dipersepsi, baik itu didengar maupun dilihat oleh penonton. Sebagai contoh seluruh pesan yang disampaikan melalui musik dan vokal mantra dapat dipersepsi oleh penontonnya.
Mau beli alat musik Kalimantan?
LIHAT ALAT MUSIK DAYAK
Hubungi Admin: 0898 8566 886.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar