Jual alat musik Dayak Lihat Produk!

Simbol Tiga Dunia pada Solekng Dayak Kanayatn

Konsep tiga dunia pada Solekng Dayak Kanayatn
Simbol Tiga Dunia pada Solekng Dayak Kanayatn
Dinamika kehidupan masyarakat Dayak Kanayatn tercermin dalam Solekng yang menggambarkan alur kehidupan masyarakat Dayak Kanayatn yang bersahaja. Irama Solekng yang mengalun indah merupakan representasi keselarasan hidup masyarakat yang berpangkal dari rasa adil dan saling menghargai. Rasa adil dan saling menghargai ini terbawa sampai orang Dayak Kanayatn hidup di luar lingkungan mereka atau hidup dengan orang lain. Mereka selalu bersyukur atas apa yang mereka dapat dan selalu menghormati segala bentuk pemberian. Seperti kata pepatah Adil Ka’ Talino yang artinya adil kepada manusia.
Simbol Tiga Dunia pada Solekng Dayak Kanayatn
Manusia tidak dapat dipisahkan dengan alat musik ketika dalam sebuah proses musikal. Artinya manusia merupakan subjek musikal, karena dia yang memainkan alat musik itu. Jadi manusia juga masuk dalam ranah filosofis Musik Dayak Kanayatn. Seperti simbol satu lubang tiup, ditambah enam lubang nada, kemudian digabungkan dengan lubang mulut manusia yang meniup Solekng, maka berjumlah delapan buah yang mengisyaratkan pepatah Bacuramin Ka’ Saruga yang artinya bercermin kepada surga atau bertindak seperti adab surga dengan segala kesopanan dan keindahannya.

Alunan nada-nada Solekng merupakan penggambaran kehidupan yang selaras dengan ajaran Tuhan. Keselarasan hidup dengan nilai-nilai religi ini diaplikasikan dalam setiap napas kehidupan, baik sosial maupun  ekonomi. Seperti kata pepatah Basengat Ka’ Jubata yang artinya Bernapas Kepada Jubata (Tuhan).
Simbol Tiga Dunia pada Solekng Dayak Kanayatn
Kini kita dapat melihat enam lubang nada pada Solekng menggambarkan pepatah Adil Ka’ Talino. Semua lubang Solekng ditambah satu lubang mulut manusia sebagai peniup bunyi berjumlah delapan lubang menggambarkan pepatah Bacuramin Ka’ Saruga. Terakhir tujuh lubang pada Solekng itu sendiri  adalah penggambaran pepatah Basengat Ka’ Jubata. Udara adalah nafas, itulah nafas keadilan, nafas adab kehidupan surga, dan nafas kehidupan religius kepada Tuhan.

Simbol tiga dunia dalam Solekng Dayak Kanayatn dapat dikatakan sebagai pengejawantahan tiga tuntunan hidup manusia yang terdapat pada semboyan Dayak Kanayatn. Pandangan filosofis ini merujuk pada adat dan adab kehidupan masyarakatnya, untuk menuju hidup adil dan sejahtera, serta berketuhanan.
Traktir Mbah Dinan kopi klik di sini
Beli alat musik Kalimantan klik di sini
Hubungi Admin via whatsapp klik di sini.

About the Author

Saya Ferdinan, S.Sn. dipanggil Mbah Dinan. Komposer dan peneliti independen budaya musik Dayak kalimantan Barat. Masih aktif memberi pelatihan seni musik Dayak pada komunitas di Kalimatan Barat.

Posting Komentar

Tinggalkan komentar anda
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.