Jual alat musik Dayak -->> Lihat Produk!

Sepotong Cinta di Pulau Randayan

kisah sepotong cinta yang tertinggal di pulau randayan
sepotong cinta di pulau randayan

Sepotong Cinta yang Hilang

Mungkin kita tidak lagi membahasakan cinta seperti biasanya. Ketika rindu kau tuangkan dalam secangkir kopi, rasanya terlalu pahit. sampai kita sama-sama terdiam dan tidak mengenali lagi bau tanah diantara lelah kehidupan kita. Kita asing dalam kembara kita sendiri, asing dalam penjalanan waktu bersama harapan semu, dan terbuang jauh dari keramaian kota. Katika kau tanyakan dimana cinta? Aku hanya bisa menjawab, tidak kita temui lagi diangkuhnya gedung-gedung pencakar langit. Tidak kita lihat lagi wajahnya diantara manusia-manusia kebingungan. Dan jangan berharap kita temui dalam hati kita yang berkarat kerena kepalsuan. Mungkin dia masih bisa kita temukan disana, yah... disana. Disalahsatu sudut senyummu yang bernama Pulau Randayan.

Altar malam dihamparan pasir putih

Pulau randayan adalah sepotong syurga kecil yang bercumbu dengan keindahan laut. Pasir putihnya adalah hamparan permadani indah dialtar malam. Menggeliat diantara damai yang selama ini kita cari. Dia adalah sepotong keindahan harapan yang dicari anak manusia. Dia merekam jejak rindu, cinta, petualangan, sekaligus cerita sedih karena pengkhiatan. Itulah pasir putih Pulau Randayan yang merupakan kitab perjalanan kecil manusia. Mungkin saja damai dan sepotong cinta kita masih tersimpan di sana. Aku yakin dia masih bercumbu dengan hempasan ombak kecil dalam kemanjaannya.

sepotong cinta di pulau randayan
Sumber foto Vebma.com

Kerelaan laut biru menyambut bahagiamu

Laut Pulau Randayan membawa cerita berbeda dari tempat lainnya. Dia adalah seorang penghibur ulung untuk menyemangati dan membuat kita sadar kebesaran Ilahi. Dongeng senja laut randayan adalah sejarah diam peradaban. Dia sengaja tidak bercerita banyak tentang malam, atau pagimu dalam segelas kopi. Namun dia selalu rela menyambut senyum bahagiamu, yah senyum pagi yang paling hambar sekalipun ketika kau menyapa biru lautnya.

Nyanyian angin membelai jiwa

Pulau randayan meniupkan angin tanpa asal. Sesekali menyapu kamu dengan panahnya. Dia bercanda dengan caranya sendiri lalu memelukmu dengan cerita berbeda dari cerita lainnya. Ketika malam menjemput, angin menyatu diperaduan hening bersama bintang gemindang, bergumul mesra bersama dedaunan. Lalu secara perlahan dia menyadur epik perjuangan kepada sang pencari cinta. Dengan tenangnya angin Pulau Randayan mengajarkan kita tentang cinta yang selama ini tidak kita fahami. Termasuk juga ketika berkhianatnya hati terhadap kenyataan.

Kisah langit yang berbeda

Langit di pulau randayan adalah misteri perjalanan. Karena sangat jarang manusia mempertanyakan takdir langit itu sendiri. Namun di Pulau Randayan, langitnya adalah langit cinta dalam kesunyian. Dia hanya mengajarkan kemesraan pada hati yang dipilih, pada mata mata yang ditunjuk, pada jiwa jiwa yang bersandar dalam penyerahan hakiki kepada Sang Pencipta. Ketika dia datang menjemputmu bersama keheningan dan damainya, maka tertunduklah. Bukalah hatimu seperti langit untuk menerima fatwa kebijakan tentang cinta.

sepotong cinta di pulau randayan
Sumber foto indonesiakaya.com

Kembara asa bersama waktu

Waktu adalah penjara hasrat. Dia menyekat segala aktifitas dan kepentingan. Diam-diam waktu juga yang menyelipkan nafsu liar kita diantara kebodohan. Katika kakimu menginjak Pulau Randayan, maka taklukkanlah nafsu itu dengan petualanganmu. Karena waktu di Pulau Randayan adalah waktu berbeda diseluruh petualangan sebelumnya. Penjarakan nafsu itu, sehingga kau bisa menikmati syurga kecil. Ketika kau mengelilingi Pulau Randayan. Maka kamu akan menemukan cinta di sana. Berupa senyum keindahan bidadari kecil yang selama ini terlupakan.

Kisah sepoting cinta ini tercatat dalam kitab hati manusia, namun tidak pernah mereka temukan. Karena cinta hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang hatinya terbuka seperti langit.

Mau beli alat musik Kalimantan?

LIHAT ALAT MUSIK DAYAK
LIHAT ALAT MUSIK MELAYU
Hubungi Admin: 0811 5686 886.

About the Author

Saya Ferdinan, S.Sn. dipanggil Mbah Dinan. Saya komposer dan peneliti independen budaya musik Dayak kalimantan Barat. Bekerja di Taman Budaya Kalbar dan masih aktif memberi pelatihan seni musik pada komunitas dan instansi pemerintah di Kalimatan Bar…

Posting Komentar

Tinggalkan komentar anda
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.