Kelayangku Sayang Kelayangku Malang Skip to main content

Kelayangku Sayang Kelayangku Malang

Kelayangku Sayang Kelayangku Malang

Semangat Penggiat Kelayang yang Tergantung Dilangit Pontianak

Kelayang Pontianak - Kita bangga mempunyai Kelayang sebagai permainan tradisional. Namun semangat permainan itu terkurung dalam pemikiran sempit harapan. Kita merasa hebat mempunyai Kelayang Pontianak, namun kita biarkan kebanggaan itu dengan tidak perduli pada perkembangannya. Kemudian kita berbicara masalah eksistensi tradisi dibalik permainan itu yang sebenarnya terlalu naif untuk kita akui sebagai kebanggaan. Nyatanya kita hanya diam dan tidak mau peduli pada para apenggiat dan permainan tradisi itu sendiri. Begitu naif dan konyolnya kita. Hanya bisa numpang eksis dibalik kenyataan pahit nasib penggiat Kelayang Pontianak di Kalimantan Barat.

Mungkin geliat Kelayang Pontianak semakin redup dalam celah keterbatasan gerak. Hal ini karena permainan Kelayang di Pontianak kadang malah membahayakan banyak orang. Beberapa berita mengabarkan tentang insiden maut karena Kelayang. Akhirnya eksistensi Kelayang menjadi momok dikalangan pemerintah dan masyarakat itu sendiri. Kelayang selalu hadir dalam pemberitaan miring dan selalu disalahkan memakan korban. Konyolnya lagi Kelayang sebagai benda mati selalu menjadi objek penderita ketika terbang tinggi dilangit Pontianak.

Kelayangku Sayang Kelayangku Malang

Eksistensi dipersimpangan persepsi

Pemerintah sudah mengatur permainan Kelayang Poaantianak dalam Perda Kota Pontianak no. 3/2004 tentang Ketertiban Umum, Jo Perda no. 15/2005 Tentang Perubahan Pertama Perda Ketertiban Umum, Jo Perda no. 1/2010 Tentang Perubahan Kedua Perda Ketertiban Umum Pasal 22 yang intinya bermain Layang-layang menggunakan tali logam, metal, dan kawat serta bahan berbahaya lainnya. Peraturan itu sangat jelas dan cukup efektif diterapkan untuk mengatasi bahaya Kelayang di wilayah Kota Pontianak. Masyarakat sebagai penggiat dan penghoby juga harus sadar akan hal tersebut agar terciptanya kenyamanan dan keamanan hidup masyarakat, terutama menyangkut hal kebebasan bermain Kelayang di Pontianak.

Pada sisi yg lain, permainan tradisional Kelayang adalah suatu budaya masyarakat Melayu Pontianak. Permainan tradisional Kelayang merupakan replika budaya dan persepsi persatuan masyarakat pemiliknya. Dia merupakan penggambaran hidup dan keberadaan masyarakat dimana Kelayang itu terbang bebas. Sebuah repleksi kearifan lokal dalam dialog persepsi mengenai keragaman marwah melayu. Terbang tinggi seperti tingginya harapan dan cita-cita luhur kedaulatan masyarakat Melayu Pontianak.

Kelayangku Sayang Kelayangku Malang

Pejuang Budaya di Langit Biru

Saya melihat dengan sedih ketika salah satu penggiat Kelayang Pontianak berjuang dengan keterbatasannya. Anak dan bapak dalam satu keluarga berjuang demi tegaknya marwah budaya daerah. Mereka menyuarakan bahwa Pontianak juga punya tradisi yang patut dipuji dan diapresiasi sebagai produk intelek masyarakatnya. Mereka membawa kebulatan tekad persatuan dalam kemulyaan budaya. Namun jerih payahnya hanya dipandang dengan tidak perduli oleh kebanyakan orang. Sementara pemangku kebijakan pelestarian seni budaya hanya diam lalu tersenyum melihat keberhasilan mereka. Merasa ikut menikmati megahnya tradisi kita yang melambung tinggi diangkasa dunia. Terbang bersama Kelayang Pontianak dalam perhelatan akbar nasional maupun dunia setiap ada kesempatan.

Fahrizal dan Bapaknya sampai saat ini masih berjibaku dengan segala kekurangan dan keterbatasan materi untuk terus melambungkan nama Poantianak dikancah dunia. Mereka berjuang dengan melangitkan Kelayang Pontianak dan mengabarkan pada dunia kalau kita ada sebagai masyarakat Pontianak, bahkan Kalimantan Barat. Semakin tinggi mereka menaikkan Kelayang Pontianak, semakin tinggi pula orang memandang budaya kita. Sayangnya kita tidak mendengar kabar sedikitpun tentang mereka. Kita hanya diam dan manggut-manggut ketika mendengar mereka melambungkan nama daerah diangkasa dunia.

Kelayangku Sayang Kelayangku Malang

Melambungkan eksistensi budaya daerah

Melihat fenomena Kelayang Pontianak, sudah sewajarnya pemerintah juga memperhatikan para penggiat Kelayang Pontianak yang berjibaku dengan segala kekurangan alat dan materi untuk menjaga kelestariannya. Bagaimanapun juga Kelayang Pontianak adalah suatu aset budaya yang harus dijaga kelestariannya. Selain itu Kelayang Pontianak sudah beberapa kali ikut dalam Festival Layang-layang tingkat nasional dan internasional. Melalui kegiatan itu para penggiat sudah menancapkan nama besar Kota Pontianak dikancah bergengsi secara global. Melalui perjuangan mereka nama Kota Pontianak dapat eksis dikalangan masyarakat luar. Kita patut bangga dan perduli pada pengabdian mereka yang selama ini rela berjuang dengan Kelayang tradisional membawa nama daerah dan nama masyarakat melayu ke arah yang lebih baik dikancah nasional dan internasional.

Keberadaan Kelayang di Pontianak tidak bisa kita abaikan dan kita tidak bisa membiarkan saudara kita para penggiat Kelayang berjuang sendiri membawa nama baik daerah. Jangan sampai kita hanya bisa merasa bangga namun tidak perduli pada keberadaan Kelayang dan perjuangan penggiatnya. Jangan sampai kita hanya bisa memgakui memiliki namun tidak perduli pada nasibnya. Sungguh suatu keterbelakangan persepsi kalau kita hanya puas dengan diam dan menikmati. Konyol dalam pengakuan secara pribadi.

Kelayangku Sayang Kelayangku Malang

Akhirnya kita hanya bisa menikmati tanpa peduli kalau mereka ada. Itulah perjuangan dua anak manusia dalam satu keluarga yang meng-angkasa-kan budaya dan luhurnya tradisi kita sebagai warga Pontianak. Semoga saja kita sadar, bahwa mereka sudah berjuang untuk kita walau tidak sepeserpun mereka dapatkan untuk hidup mereka. Mereka ada untuk kita dan mari kita lihat mereka dengan bangga untuk melambungkan budaya kita diangkasa. Kita langitkan Kelayang Pontianak dilangit dunia.

Posting pertama 2 Juli 2019
Update 13 Desember 2019
Mau beli alat musik Kalimantan?
LIHAT ALAT MUSIK DAYAK
Hubungi Admin: 0898 8566 886.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar